Sunday, March 13, 2011
Inikah cinta?
Saat itu,
Kulihat wajah mu,
Petah,
indah,
Hati tergugah,
Aku jadi sangsi akan rasa ini,
Lalu daku selami sastera hatimu,
Agar hati kita bicara,
Kita jadi petah nan ramah,
Hati berbunga dan cinta pun bercambah
Kata orang kalau mahu mencintai,
Kenali dulu hati budinya,
Begitu juga kamu,
kalau mahu ketahui sesebuah watan, pelajari bahasanya
sedekad lalu, hati tertaut pada adabmu
Tiada Islam dlm ID mu, Tapi sepertinya subur dlm jiwamu
Benar dulu kamu menjajah watanku,
Memang aku marah,
Tapi cinta bisa menukar amarah jadi ramah,
Saat dulu,
Tsunami merenggut nendaku,
Kamu tidak tertawa,
Tak berderai hilai tawa,
Kamu hulurkan simpati kemanusiaan,
Aku jadi kaget, betapa adab kamu seperti muslim
Wahai mentari terbit
Tapi kini, tsunami menggegar asasmu,
Ku mohon maaf bg pihak mereka yg mentertawamu,
Sggh mereka tidak benar megerti apa itu tsunami,
Maafkan mereka,
Barangkali Mereka tidak pernah berjalan dlm runtuhan,
Barangkali mereka tidak tahu apa perasaan
Berjalan dicelah selut hitam tsunami
Barangkali mereka tak tahu
Bagaimana rasanya melihat taman permainan sewaktu kecil,
Hancur musnah.
Barangkali juga
Mereka belum pernah mengucup yang tercinta direnggut tsunami..
Sggh mereka tidak mengetahui,
Maafkan mereka,
Bumi Meiji,
Kamu bangsa kuat,
Pernah bangkit berkali-kali,
Di celah runtuhan sama,
Kamu bangkit megah,
Di celah debu bencana,
Kamu maju,
Jauh lebih maju dari yg mentertawa,
Kamu samurai,
Bangkitlah semula,
Bina semula,
Taburkanlah bunga minda kelas pertama pd semua,
Kamu sudh punya adab Islami,
Indahnya jika akidah pun sama..
Ibarat sakura di musim bunga,
Kamu pasti bercambah megah
seperti pasca WWII dahulu…
[Ya Allah buka hati mereka pd risalahMu. Amin]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment