Monday, January 31, 2011

Kerna rasa itu tak pernah padam...



buatmu:

Kamu di sana,
Dibalik runtuhan dan rusuhan,
Dibalik kereta yang dibakar,
Sungguh kamu bertuah,
Dipilih Allah utk diuji,

Kamu di sana,
Hingga kini,
Tiada berita aku dengari,
Tentang dirimu,
Di Cairo kah?
Di Alexandria kah?
Di Mansoura kah?
Atau masih di Tanta?

Kamu di sana,
Daku baik-baik saja di sini,
Di Galway sekarang dingin,
Selesa daku bertemankan heater,
Berselimutkan duvet,
Berita tentangmu ku ambil ringan pada mulanya,
Tak ku sangka,
Rusuhan kecil membakar marak revolusi Islam,

Kamu di sana,
Jangan menangis,
Bertenanglah,
Andai ada peluru sesat menyinggahi dirimu,
Pejamkan mata,
Ingatlah Allah,

Kamu di sana,
Janganlah turut sama terlibat,
Berarak mencemuh Mubarak,
Kerana daku perlukanmu,
Untuk terlibat di tanahair,

Kamu di sana,
Sayangku padamu tak setanding,
Sayangnya Allah pada dirimu,

Kamu di sana,
Andai lapar menjengah perutmu,
Ceritakan padaku,
Agar dapat kutangisi ketika enak menjamah makan malam ku,

Kamu di sana,
Berlindunglah kalau itu mahumu,
Keluarlah dari bumi Anbiya’ itu,
Jika itu mahumu,
Tapi perhatilah mereka,
Belajarlah dari mereka,
Siapa tahu kamu dpt mulakan yang sama,
Di bumi tercinta,

Biar dekad berlalu,
Kau dan aku saling berdiam,
Kelu,
Tiada bicara,
Tiada berhubung,
Namun,
Rasa itu tak pernah padam….

No comments:

Post a Comment